Uji Karakterisasi Potensi Pembentukan Air Asam Tambang (Part 1 Of 4)
Uncategorized

Uji Karakterisasi Potensi Pembentukan Air Asam Tambang (Part 1 Of 4)

admin

admin

Penulis

Bagikan Artikel Ini

Oleh: Muhammad Sonny Abfertiawan

Pengelolaan lingkungan merupakan aspek penting dalam kegiatan industri pertambangan baik pertambangan batubara maupun mineral. Pemerintah Indonesia dalam regulasi yang telah dikeluarkan yakni Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 memberikan kewajiban kepada pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) untuk menerapkan kaidah teknik penambangan yang baik serta mematuhi batas toleransi daya dukung lingkungan (Pasal 95, a dan e). Dalam konteks pascatambang, pengelolaan lingkungan merupakan kunci keberhasilan dari program pascatambang. Pascatambang merupakan siklus atau tahapan akhir dari kegiatan operasi penambangan yang akan menentukan keberlanjutan dalam aspek eknomi, sosial, budaya, dan lingkungan. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pascatambang ditegaskan bahwa rencana pascatambang merupakan salah satu syarat yang harus disertakan dalam  pengajuan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi. Oleh karena itu, pengembangan konsep pascatambang harus dilakukan sebelum operasi penambangan dilakukan.

Air asam tambang merupakan salah satu isu yang berpotensi terjadi di area penambangan baik batubara maupun mineral. Air asam tambang terbentuk akibat adanya mineral sulfida didalam batuan penutup (overburden material) yang tersingkap selama kegiatan penggalian – penimbunan dan teroksidasi oleh kehadiran oksigen di udara bebas. Air asam tambang memiliki nilai pH yang rendah yang diikuti dengan peningkatan produk oksidasi yang terbawa ke air tanah maupun air permukaan, diantaranya SO42-, Fe2+, Al3+ and Mn2+ (Foos, 1996; Abfertiawan et al., 2016). Proses pembentukan air asam tambang dapat dilihat pada artikel laman berikut ini. Air asam tambang berpotensi untuk terus terjadi baik pada masa penambangan maupun pascatambang. Oleh karena itu, upaya pencegahan harus dapat dilakukan sedini mungkin, sebelum kegiatan penambangan mulai beroperasi. Salah satu upaya pencegahan yang harus dilakukan yakni identifikasi potensi pembentukan air asam tambang melalui beberapa uji. Uji potensi pembentukan air asam tambang harus dapat dilakukan pada tahap eksplorasi. Analisis potensi pembentukan air asam tambang pada sampel batuan dari kegiatan pengeboran dapat digunakan untuk memodelkan batuan yang berpotensi membentuk asam sehingga upaya-upaya pencegahan dapat diintegrasikan langsung kedalam rencana penambangan. Konsep pencegahan air asam tambang dapat dilihat pada laman berikut ini.

Pengambilan Sampel Core dari Kegiatan Eksplorasi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Secara umum, terdapat dua kategori uji yang dapat digunakan dalam prediksi potensi pembentukan air asam tambang yakni uji statik dan uji kinetik. Uji Statik merupakan uji yang dilakukan hanya pada satu waktu untuk melihat potensinya dalam proses pembentukan air asam tambang.  Berbeda dengan Uji Statik, Uji Kinetik dilakukan dalam periode waktu tertentu. Hal ini dilakukan untuk melihat perilaku pembentukan air asam tambang dari sampel batuan selama periode tertentu. Pada dasarnya, proses pembentukan air asam tambang merupakan proses kinetika dari reaksi kimia yang kompleks sehingga melakukan uji kinetik (untuk tujuan spesifik tertentu) diperlukan agar dapat mengetahui laju oksidasi dan perilaku faktor-faktor pembentukan air asam tambang. Tidak ada ketentuan secara khusus terkait periode waktu yang dibutuhkan dalam Uji Kinetik. Beberapa sampel batuan, khusus wasterock dari tambang mineral, dapat membutuhkan waktu hingga 3 (tiga) bulan untuk memperlihatkan tren penurunan nilai pH sebagai indikator pembentukan air asam tambang.

Artikel Terkait Lainnya

Mengenal Ganeca Lab: Partner Uji Lingkungan Terpercaya

Mengenal Ganeca Lab: Partner Uji Lingkungan Terpercaya

Apa itu Ganeca Lab? Ganeca Lab merupakan laboratorium pengujian lingkungan yang menyediakan layanan uji kualitas air, analisis limbah, dan konsultasi lingkungan dengan standar SNI & ISO. Latar Belakang Ditengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya pengolaan lingkungan yang berkelanjutan, PT Ganeca Environmental Services menghadirkan sebuah teknologi laboratorium sebagai mitra strategis dalam pengujian, analisis, dan konsultasi lingkungan. Ganeca […]

Saphira DelyaniSaphira Delyani
Ikuti Pelatihan PPC Air, Ganeca Lab Mendorong Profesionalisme Petugas Sampling demi Menjaga Mutu Lingkungan Indonesia

Ikuti Pelatihan PPC Air, Ganeca Lab Mendorong Profesionalisme Petugas Sampling demi Menjaga Mutu Lingkungan Indonesia

Latar belakang Petugas Pengambil Contoh Air (PPC Air) memegang peran krusial dalam memastikan bahwa setiap sampel mencerminkan kondisi nyata lapangan, sehingga keputusan pengelolaan sumber daya air dan pengendalian pencemaran dapat diambil secara tepat. Menyadari hal ini, Ganeca Lab terus berperan aktif dalam memperkuat kapasitas SDM lingkungan melalui program pelatihan berbasis kompetensi. Pada tanggal 7–9 Oktober […]

Saphira DelyaniSaphira Delyani
5 Alasan Mengapa Pengujian Air Limbah Berkala Penting Bagi Perusahaan

5 Alasan Mengapa Pengujian Air Limbah Berkala Penting Bagi Perusahaan

Pengujian air limbah secara berkala bukan sekadar kewajiban, tetapi langkah strategis untuk menjaga kepatuhan hukum, kelestarian lingkungan, dan reputasi perusahaan. Temukan lima alasan pentingnya uji air limbah bersama Ganeca Lab! Air limbah mencerminkan seberapa besar tanggung jawab sebuah perusahaan terhadap lingkungan. Di tengah meningkatnya kesadaran publik terhadap isu keberlanjutan, pengelolaan air limbah bukan lagi sekadar […]

Saphira DelyaniSaphira Delyani